Makalah Akuntansi Lengkap
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa, oleh karena rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini
berjudul “AKUNTANSI DASAR” Selain sebagai tugas, makalah yang saya buat ini
bertujuan memberi informasi kepada para pembaca tentang AKUNTANSI DASAR.
Dengan demikian tidak akan tertinggal
informasi mengenai dasar- dasar akuntansi di Indonesia. Penulis menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini terdapat banyak kesalahan. Oleh sebab itu, kritik dan
saran yang membangun sangat saya butuhkan agar kedepannya kami mampu lebih baik
lagi.
Telaga, 22 Oktober 2019
Penyusun
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
KATA PENGANTAR..................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang..................................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah................................................................................. 1
C.
Tujuan Penulisan.................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian Laporan
Keuangan............................................................. 2
B.
Jenis-Jenis Laporan Keuangan............................................................. 2
1.
Laporan Neraca.............................................................................. 2
2.
Laporan Laba/Rugi
(Income Statement)........................................ 5
3.
Laporan Perubahan
Ekuitas/Modal (Capital Statement)................ 5
4.
Laporan Arus Kas........................................................................... 6
BAB III PENUTUP
1.
Kesimpulan........................................................................................... 7
2.
Saran..................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 8
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Masalah
Laporan keuangan
disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Wardhani (2008) menyatakan
fleksibilitas akan mempengaruhi perilaku manajer dalam melakukan pencatatan
akuntansi dan pelaporan transaksi keuangan perusahaan. Kebebasan dalam memilih
metode ini, dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan laporan keuangan yang
berbeda-beda di setiap perusahaan. Karena aktivitas perusahaan yang dilingkupi
dengan ketidakpastian maka penerapan prinsip konservatisme menjadi salah satu
pertimbangan perusahaan dalam kaitannya dengan akuntansi dan laporan
keuangannya. Konsep ini mengakui biaya dan rugi lebih cepat, mengakui
pendapatan dan untung lebih lambat, menilai aktiva dengan nilai yang terendah,
dan kewajiban dengan nilai yang tertinggi.
Konservatisme
merupakan prinsip akuntansi yang jika diterapkan akan menghasilkan angka-angka
pendapatan dan aset cenderung rendah, serta angka-angka biaya cenderung tinggi.
Akibatnya, laporan keuangan akan menghasilkan laba yang terlalu rendah
(understatement). Kecenderungan seperti itu terjadi karena konservatisme
menganut prinsip memperlambat pengakuan pendapatan serta mempercepat pengakuan
biaya. Secara tradisional, konservatisme dalam akuntansi dapat
diterjemahkan melalui pernyataan tidak mengantisipasi keuntungan, tetapi mengantisipasi
semua kerugian (Watts, 2003a).
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud
dengan laporan keuangan beserta jenis- jenisnya?
2.
Apa saja poin penting
dari masing-masing jenis laporan keuangan?
C.
Tujuan
Adapun tujuan dari
pembuatan Makalah ini yaitu:
1.
Untuk mengetahui
pengertian dari jenis-jenis laporan keuangan.
2.
Mengetahui poin
penting dari masing-masing jenis laporan keuangan.
BAB
II
LANDASAN
TEORI
A. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan
keuangan (financial statement)adalah hasil akhir dari akuntansi yang merupakan
suatu ringkasan transaksi keuangan. Laporan keuangan disajikan dengan maksud
memberikan informasi mengenai posisi harta, utang, dan modal serta perolehan
laba atau rugi yang menunjukkan hasil aktivitas yang terjadi dalam rumah tangga
perusahaan dan membantu pimpinan dalam pengambilan keputusan.
Seperti
dalam perusahaan jasa, pada umumnya laporan keuangan yang disusun dalam
perusahaan dagang meliputi:
1. laporan laba/rugi,
2. laporan perubahan
modal,
3. neraca,
4. laporan arus kas.
B.
Jenis – Jenis
Laporan Keuangan
1.
Laporan Neraca
Seperti
namanya, laporan neraca (balance sheet) berguna untuk
menimbang posisi keuangan perusahaan. Ada sisi kiri untuk Aset dan sisi
kanan untuk Kewajiban dan Ekuitas. Dalam istilah akuntansi kadang-kadang
aset disebut sebagai Aktiva, sedang Kewajiban disebut sebagai Pasiva
(atau liabilities). Perlu diperhatikan penggambaran kiri dan kanan
hanyalah kiasan. Bisa saja laporan aset dilaporkan lebih dulu di posisi
atas, setelah itu laporan kewajiban di bawahnya. Tak usah pusing dengan
istilah-istilah ini. Yang penting kita paham bahwa konsep dasarnya adalah
adanya aset (harta yang dimiliki perusahaan) akan menyebabkan adanya kewajiban
(harta yang dimiliki oleh pemodal dan orang lain).
Ada
aturan akuntansi penting yaitu kedua sisi neraca harus bernilai sama. Maka
disebut seimbang (balance). Aturan ini agar kita bisa mengecek di mana letak
posisi harta perusahaan agar bisa dipantau kesehatan keuangannya. Dari neraca
inilah orang lain dapat membaca di mana, kemana, dan kapan keuangan perusahaan
berubah.
Aset
adalah harta yang dimiliki perusahaan, yang terdiri dari: kas atau setara kas,
benda tak bergerak (seperti tanah, gedung) dan juga barang bergerak seperti kendaraan,
dan bahkan ada juga harta non fisik (seperti nilai yang dibayar untuk akuisisi
anak perusahaan). Aset juga meliputi piutang perusahaan, pajak yang sudah
dibayar di muka, serta biaya-biaya yang sudah dibayar di muka. Prinsipnya
segala sesuatu yang berniai yang bisa diakui milik perusahaan itulah disebut
aset.
Kewajiban
dan Ekuitas menunjukkan asal muasal harta perusahaan berasal. Kewajiban terdiri
dari: hutang perusahaan pada pihak lain, pajak yang belum dibayar, uang muka
dari pihak lain, biaya sewa yang masih berjalan. Ekuitas sendiri menunjukkan
hak milik dari pemegang saham yang terdiri dari dua komponen, yaitu: modal
usaha dan nilai laba usaha (atau kerugian usaha). Prinsipnya segala sesuatu
yang bisa diakui milik pihak lain akan masuk neraca bagian kanan, atau
Kewajiban dan Ekuitas ini.
Yang
dimaksud dengan Neraca adalah laporan yang berisi harta (asset), utang atau
kewajiban-kewajiban pada pihak lain (liebilities) beserta modal (capital) dari
suatu perusahaan pada saat tertentu. Oleh karena itu Neraca terdiri dari tiga
kelompok, yaitu aktiva, kewajiban, dan modal.
Untuk kelompok aktiva
diklasifikasikan dari tingkat likuiditasnya (mudah diuangkan). Klasifikasi
untuk aktiva:
a. Aktiva lancar (Current assets)
Aktiva lancar terdiri dari semua aktiva yang mudah dijadikan uang dalam jangka waktu yang relatif pendek. Aktiva lancar pada umumnya terdiri dari:
Kas: uang tunai, uang di bank, cek, wesel pos, dan tabungan di bank.
a. Aktiva lancar (Current assets)
Aktiva lancar terdiri dari semua aktiva yang mudah dijadikan uang dalam jangka waktu yang relatif pendek. Aktiva lancar pada umumnya terdiri dari:
Kas: uang tunai, uang di bank, cek, wesel pos, dan tabungan di bank.
Wesel Tagih (Not
Receivable): surat janji (promes) yang datang dari seseorang tentang
kesanggupan membayar pada tanggal tertentu. Wesel (promes) ini dapat dijual
seketika untuk dijadikan uang tunai.
Piutang Dagang
(Account Receivable): yaitu tagihan kepada para langganan baik perorangan atau
perusahaan sebagai akibat dari kegiatan perusahaan piutang pada umumnya
mempunyai jangka waktu yang tetap sesuai dengan perjanjian.
Persediaan Barang
(Merchandise Inventory): terdiri dari barang dagangan yang sengaja dibeli untuk
dijual kembali dalam rangka kegiatan perusahaan.
Perlengkapan
Toko (Store Sapplies): yaitu semua perlengkapan toko seperti kertas pembungkus,
peti-peti kemasan, karton dan sebagainya.
Perlengkapan
Kantor (Office Supplies): terdiri dari alat-alat tulis seperti kertas tik,
kertas stensil, pensil, amplop, blanko-blanko surat, dan sebagainya.
Biaya-biaya yang
dibayar di muka (Prepaid Expence): yaitu seluruh biaya-biaya yang telah dibayar
lebih dahulu walaupun belum masanya. Karena biaya ini telah dibayar di muka,
maka kita mempunyai tagihan. Contoh: uang muka sewa.
b. Aktiva Tetap
(Fixed/Plant Assets)
Aktiva tetap terdiri dari aktiva yang sifatnya relatif tetap dan mempunyai jangka waktu perputaran lebih dari satu tahun. Aktiva ini dapat berwujud atau tidak berwujud. Adanya aktiva tetap ini untuk menjalankan aktivitas perusahaan bukan untuk dijual. Termasuk di dalamnya antara lain:
Aktiva tetap terdiri dari aktiva yang sifatnya relatif tetap dan mempunyai jangka waktu perputaran lebih dari satu tahun. Aktiva ini dapat berwujud atau tidak berwujud. Adanya aktiva tetap ini untuk menjalankan aktivitas perusahaan bukan untuk dijual. Termasuk di dalamnya antara lain:
Peralatan
Kantor (Office Equipment): uaitu peralatan kantor yang tahan lama
seperti: meja, kursi, lemari arsip, mesin tik dan peralatan lainnya.
seperti: meja, kursi, lemari arsip, mesin tik dan peralatan lainnya.
Alat Pengangkut
(Delivery Equipment): sarana perusahaan yang dipakai untuk mengangkut barang
seperti: truk, gerobak, dan sebagainya.
Gudang
(Building): yaitu bangunan perusahaan baik untuk tempat usaha seperti toko atau
kantor.
Mesin-mesin
(Machinery): yaitu mesin-mesin untuk memperoduksi barang seperti mesin cetak,
mesin pintal, tenun, dan sebagainya.
Tools (alat-alat):
ialah alat-alat untuk menjalankan perusahaan misalnya kunci, catok, dongkrak
dan sebagainya.
Inilah kelompok yang
termasuk akun harta, perusahaan semakin besar, semakin
banyak kelompok harta baik harta lancar atau harta tetap.
banyak kelompok harta baik harta lancar atau harta tetap.
Pasiva (liabilities)
adalah kewajiban perusahaan yang harus dibayar kepada pihak ketiga (kreditur).
Pasiva (liabilities) sesuai dengan jangka waktu atau umurnya dibagi dalam:
1. Utang jangka pendek
(current liabilities)
Utang jangka pendek, yaitu utang yang harus segera dilunasi, paling lambat umur dari utang ini satu tahun. Yang termasuk utang jangka pendek di antaranya:
Utang jangka pendek, yaitu utang yang harus segera dilunasi, paling lambat umur dari utang ini satu tahun. Yang termasuk utang jangka pendek di antaranya:
Utang Wesel/Wesel
Bayar: yaitu wesel yang harus kita bayar kepada pihak lain yang pernah kita
berikan kepadanya. Biasanya umur utang wesel adalah 30 hari, 60 hari, atau 90
hari.
Utang Dagang (Account
Payable): utang kepada rekanan (suplier) yaitu utang dalam rangka kegiatan
perusahaan, atau utang ini terjadi karena membeli barang yang belum dibayar.
Biaya-biaya yang
harus dibayar: yaitu biaya-biaya yang belum kita lunasi dalam periode pembukuan
tertentu. Misalnya utang gaji, utang upah dan utang-utang biaya lainnya.
2. Utang jangka
panjang (long term liabilities)
Utang jangka panjang
(long term liabilities), yang termasuk utang ini adalah semua utang yang
pembayarannya relatif lama. Seperti utang obligasi (bond payable), utang
hipotek (mortage payable), dan sebagainya.
Komponen terakhir dari
pasiva adalah modal (capital). Modal/capital diperoleh dari selisih atau nilai
lebih assets dengan liabilities. Nilai lebih ini merupakan hak dari pemilik
perusahaan.
Secara teknis urutan
penyusunan Neraca adalah sebagai berikut:
-
Menuliskan nama
perusahaan.
-
Menuliskan jenis
laporan, dalam hal ini Neraca.
-
Menuliskan saat
keadaan keuangan perusahaan itu dilaporkan, misalnya tanggal, bulan dan tahun
tertentu.
-
Menyajikan aktiva,
kewajiban dan modal disusun sesuai dengan ketentuan, dan prinsip-prinsip
akuntansi Indonesia.
Penyusunan Neraca
dapat dilakukan dalam 2 cara:
1. Bentuk laporan (Staffel)
2. Bentuk Scontro
1. Bentuk laporan (Staffel)
2. Bentuk Scontro
Sumber penyusunan
Neraca diambil dari kertas kerja lajur Neraca dengan ketentuan sebagai berikut:
a. untuk aktiva berada di lajur Neraca sebelah debet.
b. untuk kewajiban datanya di lajur Neraca sebelah kredit.
c. untuk modal diambil dari modal akhir hasil laporan perubahan modal.
a. untuk aktiva berada di lajur Neraca sebelah debet.
b. untuk kewajiban datanya di lajur Neraca sebelah kredit.
c. untuk modal diambil dari modal akhir hasil laporan perubahan modal.
2.
Laporan
Laba/Rugi (Income Statement)
Seperti
namanya, laporan ini mengungkap bagaimana kinerja perusahaan, apakah
menghasilkan keuntungan atau kerugian. Di dalam laporan ini kita dapat melihat
jumlah pendapatan bersih (net revenues/sales), serta biaya (beban) untuk
mewujudkan penjualan tersebut baik berupa bahan baku dan biaya utama lainnya.
Setelah dikurangi beban pokok inilah akhirnya kita bisa membaca yang namanya laba
kotor (gross profit/income). Laba kotor artinya laba yang diperoleh
dari hasil operasi penjualan sebelum dikurangi biaya-biaya lain yang tidak
berhubungan dengan penjualan. Dari sana kita bisa tahu biaya administrasi untuk
menjalankan perusahaan, biaya pemasaran, dll. Setelah dikurangi biaya rutin
perusahaan inilah maka kita akan mendapatkan yang namanya laba
usaha (operating income). Tapi nilai ini belum dipotong oleh pajak, biaya
laba/rugi kurs dll. Setelah dikurangi biaya pajak dan kurs inilah maka kita
akan mendapatkan nilai akhir yang bernama laba bersih (net income). Angka
inilah yang merupakan keuntungan/kerugian perusahaan. Nilai akhir dari laba
bersih inilah yang kemudian bisa diatribusikan kepada pemegang saham. Dalam
laporan ini biasanya kita juga bisa mendapatkan data laba bersih per saham.
Seandainya ada perusahaan yang tidak mencantumkan angka ini, bisa kita hitung
sendiri dengan cara membagi laba bersih dengan jumlah saham beredar.
Laporan
laba/rugi menggambarkan sumber-sumber penghasilan yang diperoleh perusahaan
dalam menjalankan usahanya, dan jenis-jenis beban yang harus ditanggung
perusahaan. Jadi, laporan laba/rugi adalah laporan yang menunjukkan
pendapatan dan beban pada akhir periode akuntansi.
Laporan
laba rugi atau perhitungan laba rugi dapat disajikan dalam dua bentuk, yaitu
sebagai berikut.
Bentuk Langsung
(Single Step)
Penyajian
laporan laba/rugi dengan bentuk single step dilakukan dengan
menjumlahkan semua pendapatan menjadi satu, demikian pula bebannya. Setelah itu
dicari selisihnya untuk mengetahui laba dan rugi.
Bentuk Bertahap
(Multiple Step)
Penyajian
laporan laba/rugi dengan bentuk multiple step dilakukan dengan
memisahkan antara pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha, serta
memisahkan pula antara beban usaha dan beban di luar usaha. Setelah itu mencari
selisihnya sehingga akan diperoleh laba atau rugi bersih usaha.
3.
Laporan
Perubahan Ekuitas/Modal (Capital Statement)
Laporan
perubahan modal merupakan laporan yang menunjukkan adanya perubahan modal yaitu
dari modal awal menjadi modal akhir. Hal-hal yang perlu diperhitungkan atau
yang memengaruhi dalam penyusunan laporan perubahan modal antara lain:
a. besarnya modal awal
periode,
b. adanya laba atau
rugi usaha,
c. adanya pengambilan
pribadi pemilik atau prive,
d. adanya investasi
tambahan dari pemilik,
e. besarnya modal
akhir periode.
Laporan
perubahan modal hanya lazim berlaku dibuat pada perusahaan perseorangan,
persekutuan atau firma, dan CV. Sementara itu, untuk perusahaan berbentuk
perseroan terbatas (PT) istilah untuk laporan perubahan modal adalah laporan
laba ditahan (returned earning statement).
4.
Laporan Arus
Kas
Laporan
arus kas merupakan laporan keuangan yang berisi informasi aliran kas masuk dan
aliran kas keluar dari suatu perusahaan selama periode tertentu. Informasi ini
penyajiannya diklasifikasikan menurut jenis kegiatan yang menyebabkan
terjadinya arus kas masuk dan kas keluar tersebut.
Inilah
laporan penting lain yang berguna sebagai mekanisme kontrol apakah pelaporan
laba/rugi atau neraca tadi benar. Seperti kita ketahui, kalau ada penjualan
barang kepada perusahaan lain, biasanya perusahan tidak langsung menerima dana
yang bisa dimasukkan kas, tetapi transaksi penjualan ini akan dimasukkan dalam
posisi akuntansi. Inilah gunanya laporan arus kas, di sini kita bisa mengontrol
apakah penjualan menghasilkan kas atau tidak. Dalam laporan arus ini ada tiga
macam laporan utama berikut:
Arus
kas dalam aktivitas operasi, berupa penerimaan/pengeluaran uang yang didapat
dari jual/beli barang atau jasa, juga pembayaran kas untuk pemasok, karyawan,
dll.
Arus
kas dalam aktivitas investasi, berupa penerimaan/pengeluaran uang dari komponen
yang dianggap sebagai unsur investasi. Unsur yang dianggap investasi biasanya
kegiatan keuangan lain guna mendapatkan imbal balik baik langsung atau tidak
langsung. Kegiatan investasi misalnya pembelian tanah, pembangunan pabrik, atau
juga penyertaan modal di perusahaan lain.
Arus
kas dalam aktivitas pendanaan, berupa penerimaan/pengeluaran uang dari komponen
yang dianggap sebagai pendanaan (financing). Suatu misal perusahaan bisa
menjual barang kepada perusahaan lain, seluruh stok habis, tapi sayangnya
pembayaran baru selesai tiga bulan berikutnya. Maka perusahaan melakukan
operasi pendanaan (baca: hutang ke bank) untuk mendapatkan kas segar guna
membiayai produksi dan menyediakan stok guna penjualan berikutnya. Seiring
perusahaan mendapatkan pembayaran maka mereka bisa membayar kepada bank yang
masuk dalam operasi investasi ini.
Laporan
arus kas ini penting sekali agar kita bisa paham posisi keuangan dalam kondisi
yang sebenarnya, yaitu perputaran uang yang sesungguhnya, bukan posisi keuangan
dalam pos akuntansi.
BAB
III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Laporan keuangan (financial
statement) adalah hasil akhir dari akuntansi yang merupakan suatu
ringkasan transaksi keuangan. Laporan keuangan disajikan dengan maksud
memberikan informasi mengenai posisi harta, utang, dan modal serta perolehan
laba atau rugi yang menunjukkan hasil aktivitas yang terjadi dalam rumah tangga
perusahaan dan membantu pimpinan dalam pengambilan keputusan.
Seperti
dalam perusahaan jasa, pada umumnya laporan keuangan yang disusun dalam
perusahaan dagang meliputi:
1. laporan laba/rugi,
2. laporan perubahan
modal,
3. neraca,
4. laporan arus kas.
2. Saran
Dalam penyusunan
makalah ini penulis menyadari bahwa masih jauh dari kesempurnaanya dan adapun
kelemahan-kelemahan dari penulis dalam penulisan makalah ini, baik itu
kurangnya fasilitas yang mendukung seperti buku-buku referensi yang begitu
terbatas dalam menjamin penyelesaian penulisan makalah ini sehingga kritik dan
saran yang bersifat konstruktif baik itu dari bapak/ibu guru maupun dari teman-teman
sangatlah diharapkan untuk membantu prosses penulisan lebih lanjut.
DAFTAR
PUSTAKA
https://jojonomic.com/blog/dasar-akuntansi/
0 Response to "Makalah Akuntansi Lengkap"
Post a Comment