Makalah Pergaulan Tidak Sehat
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tumbuh kembang remaja pada zaman sekarang sudah tidak bisa lagi dibanggakan dan diteladani. Perilaku kenakalan remaja saat ini sulit diawasi dan diatasi. Baru-baru ini sering kita dengar berita di berbagai media massa (televisi dan radio) maupun di media cetak (koran dan majalah) yang disebabkan oleh remaja itu sendiri diantaranya kebiasaan merokok, tawuran para pelajar, pemerkosaan yang dilakukan oleh pelajar SMA bahkan SMP, pemakain narkoba dan lain-lain. Yang tentunya hal-hal seperti ini, sangat merugikan bagi diri para remaja dan orang disekitarnya.
Kehidupan remaja pada masa kini amat memprihatinkan. Remaja yang seharusnya menjadi kader-kader muda penerus bangsa Indonesia kini tidak bisa lagi menjadi jaminan untuk kemajuan Bangsa dan Negara. Bahkan perilaku mereka cenderung merosot. Oleh karena itu, saya sebagai remaja berpendidikan yang sadar bahwa kasus kenakan remaja harus segera dimusnahkan dari kehidupan bangsa Indonesia kedepannya.
B. Rumusan masalah
a) Apa itu Pergaulan Tidak Sehat?
b) Apa faktor-faktor penyebab Tidak Sehat?
c) Bagaimanakah cara mencegah Pergaulan Tidak Sehat ?
d) Apa itu Narkoba ?
e) Apa dampak atau bahaya Narkoba terhadap kehidupan kaum remaja ?
C. Tujuan
Pada dasarnya tugas ini dibuat sebagai wujud dari pertanggung jawaban saya atas tugas yang diberikan oleh guru sebagai syarat untuk memenuhi aspek penilaian dan aspek kerohanian siswa. Selain itu tugas ini juga ditujukan untuk :
a) Mengetahuai pengertian dari Pergaulan Tidak Sehat.
b) Mengetahui faktor-faktor dan dampak dari Pergaulan Tidak Sehat.
c) Memahami solusi dari mencegah Pergaulan Tidak Sehat.
d) Memahami pengertian Narkoba.
e) Lebih mengenal dan mengatahui jenis-jenis Narkoba.
f) Mencari tahu apa dampak atau bahaya Narkoba terhadap remaja.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pergaulan Tidak Sehat
Pergaulan tidak sehat atau biasa disebut Pergaulan Tidak Sehat adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang. "Bebas" yang dimaksud adalah melewati batas-batas norma ketimuran yang ada. Masalah Pergaulan Tidak Sehat ini sering kita dengar, baik di lingkungan maupun dari media massa.
Dari segi bahasa, pergaulan artinya proses bergaul, sedangkan bebas artinya terlepas dari ikatan. Jadi, Pergaulan Tidak Sehat artinya proses bergaul dengan orang lain terlepas dari ikatan yang mengatur pergaulan.
B. Faktor Penyebab Pergaulan Tidak Sehat
Penyebab Pergaulan Tidak Sehat bermacam-macam. Berikut adalah beberapa diantaranya.
Agama dan iman
Agama dan keimanan merupakan landasan hidup seorang individu. Tanpa agama, hidup mereka akan kacau karena mereka tidak mempunyai landasan hidup. Agama dan keimanan dapat membentuk kepribadian individu. Dengan agama, individu dapat membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik. Remaja yang ikut ke dalam pergaulan tidak sehat ini biasanya tidak mengetahui mana yang baik dan mana yang tidak baik.
Perubahan Zaman
Seiring dengan perkembangan zaman, kebudayaan pun ikut berkembang atau yang lebih sering dikenal dengan globalisasi. Remaja biasanya lebih tertarik untuk meniru kebudayaan barat yang berbeda dengan kebudayaan kita, sehingga memicu mereka untuk bergaul seperti orang barat yang lebih bebas.
Kesenjangan
Kesenjangan ekonomi dan pertunjukan kemewahan di media massa memungkinkan seseorang terpicu untuk ikut bermewah mewahan tanpa melihat kemampuan ekonominya. Akibatnya, tidak jarang yang menempuh jalan sesat guna memenuhi kehidupan mewahnya.
Kesenjangan pendapat antara orang tua dan remaja mengandung arti bahwa sebagian remaja Indonesia masih memiliki pandangan bahwa orang tua mereka ketinggalan zaman dalam urusan orang muda. Remaja cenderung meninggalkan orang tua dalam menentukan bagaimana mereka akan bergaul.
Kurang kontrol
Berkurangnya kontrol terhadap remaja dapat mengakibatkan lepas kontrol sehingga tidak jarang sesuatu sudah terlambat. Remaja menganggap bahwa masalah pergaulan adalah urusan anak-anak muda, nanti orang tua akan campur tangan ketika telah terjadi sesuatu. Padahal, ketika sesuatu itu telah terjadi, segala sesuatu sudah terlambat.
C. Solusi (Pencegahan) Pergaulan Tidak Sehat
Untuk menumbuhkan kesadaran akan bahaya pergaulan tidak sehat, remaja perlu diberi pendidikan mengenai dampak pergaulan tidak sehat dan memberi pendidikan kerokhanian agar mereka sadar tentang apa akibat yang akan ditimbulkan dari pergaulan tidak sehat, baik bagi diri sendiri, keluarga, maupun lingkungan.
Pembentuk jati diri yang utama adalah lingkungan. Lingkungan yang sehat akan melahirkan remaja yang sehat pula, tetapi sebaliknya lingkungan yang kurang baik akan membentuk pribadi remaja yang kurang sehat. Lingkungan yang kurang baik juga bisa menjerumuskan remaja kepada pergaulan tidak sehat.
Remaja yang sudah masuk ke dalam lingkungan yang salah akan sulit sekali untuk kembali ke dalam lingkungan yang baik karena anak usia remaja memiliki jiwa dan pikiran yang masih labil. Untuk itu, peran orang tua dan lingkungan terdekat sangat diperlukan dalam menciptakan remaja yang baik.
Hal-hal yang perlu dilakukan agar remaja mempunyai pergaulan yang sehat dan baik.
Membekali diri dengan bimbingan agama sedini mungkin agar mempunyai kontrol perilaku yang kuat dalam pergaulan.
Di saat akan keluar rumah, biasakan untuk meminta izin dan jelaskan tujuan kepergian dan dengan siapa perginya serta pulang jam berapa agar orang tua tahu.
Salurkan bakat dan minat dalam hal-hal positif.
Yakinlah bahwa aturan yang diberikan orang tua/guru bukan bermaksud mengekang tetapi untuk kebaikan masa depan.
Biasakan bicara dengan orang tua, ceritakan tentang kejadian yang sudah dialami, jadikan orang tua atau guru sebagai tempat mencurahkan isi hati.
Mari menjadi pelopor remaja penganut pergaulan sehat.
D. Pengertian Narkoba
Narkoba (singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif berbahaya lainnya) adalah bahan/zat yang jika dimasukan dalam tubuh manusia, baik secara oral/diminum, dihirup, maupun disuntikan, dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan perilaku seseorang. Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi) fisik dan psikologis. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 22 tahun 1997).
Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN), jumlah kasus penyalahgunaan Narkoba di Indonesia dari tahun 1998 – 2003 adalah 20.301 orang, di mana 70% diantaranya berusia antara 15 -19 tahun. Sungguh tragis jika dibanyangkan, para generasi muda bangsa Indonesia yang tentunya akan menjadi penerus roda kehidupan pemerintahan ini, malah menjadi paling terdepan dalam urusan pengonsumsi narkoba.
E. Dampak Penyalahgunaan Narkoba Terhadap Remaja
Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis yaitu konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis dapat menyebabkan kematian bagi para pengguna narkoba.
a) Dampak Pisikis Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah. Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga. Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal. Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan. Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri.
b) Dampak Sosial Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan. Merepotkan dan menjadi beban keluarga. Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram.
c) Dampak Langsung bahaya Narkoba Bagi Jasmani / Tubuh Manusia Gangguan pada jantung, Gangguan pada hemoprosik, Gangguan pada traktur urinarius, Gangguan pada otak, Gangguan pada tulang, Gangguan pada pembuluh darah, Gangguan pada endorin, Gangguan pada kulit, Gangguan pada sistem syaraf, Gangguan pada paru-paru, Gangguan pada sistem pencernaan, Dapat terinfeksi penyakit menular berbahaya seperti HIV AIDS, Hepatitis, Herpes, TBC, dll.
d) Dampak Langsung Narkoba Bagi Kejiwaan / Mental Manusia Menyebabkan depresi mental. Menyebabkan gangguan jiwa berat / psikotik. Menyebabkan bunuh diri. Menyebabkan melakukan tindak kejehatan, kekerasan dan pengrusakan. Efek depresi bisa ditimbulkan akibat kecaman keluarga, teman dan masyarakat atau, kegagalan dalam mencoba berhenti memakai narkoba. Namun orang normal yang depresi dapat menjadi pemakai narkoba karena mereka berpikir bahwa narkoba dapat mengatasi dan melupakan masalah dirinya, akan tetapi semua itu tidak benar kenyataannya.
e) Dampak Fisik Selain ketergantungan sel-sel tubuh, organ-organ vital dalam tubuh seperti liver, jantung, paru-paru, ginjal,dan otak juga mengalami kerusakan akibat penggunaan jangka panjang narkoba. Banyak sekali pecandu narkoba yang berakhiran dengan katup jantung yang bocor, paru-paru yang bolong, gagal ginjal, serta liver (hati) yang rusak. Belum lagi kerusakan fisik yang muncul akibat infeksi virus {Hepatitis C dan HIV/AIDS} yang sangat umum terjadi di kalangan pengguna jarum suntik.
Walaupun begitu, setiap kehidupan memiliki dua sisi mata uang. Di balik dampak negatif, narkotika juga memberikan dampak yang positif. Jika digunakan sebagaimana mestinya, terutama untuk menyelamatkan jiwa manusia dan membantu dalam pengobatan, narkotika memberikan manfaat bagi kehidupan manusia. Berikut dampak positif narkotika:
1. Opioid Opioid atau opium digunakan selama berabad-abad sebagai penghilang rasa sakit dan untuk mencegah batuk dan diare.
2. Kokain Daun tanaman Erythroxylon coca biasanya dikunyah-kunyah untuk mendapatkan efek stimulan, seperti untuk meningkatkan daya tahan dan stamina serta mengurangi rasa lelah.
3. Ganja (ganja/cimeng) Orang-orang terdahulu menggunakan tanaman ganja untuk bahan pembuat kantung karena serat yang dihasilkannya sangat kuat. Biji ganja juga digunakan sebagai bahan pembuat minyak.
BAB III
PENUTUP
Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian seorang individu. Pergaulan yang ia lakukan itu akan mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan yang positif maupun pergaulan yang negatif. Pergaulan yang positif itu dapat berupa kerjasama antar individu atau kelompok guna melakukan hal – hal yang positif. Sedangkan pergaulan yang negatif itu lebih mengarah ke Pergaulan Tidak Sehat, hal itulah yang harus dihindari, terutama bagi remaja yang masih mencari jati dirinya. Selain itu kebiasaan menggunakan narkoba di kalangan remaja amat membahayakan baik ditinjau dari segi pendidikan maupun kesehatan serta sosial ekonomi.
Dipandang dari segi pendidikan sudah jelas bahwa hal ini akan mengganggu pelajarannya, sedangkan dari segi kesehatan akibat kebiasaan menggunakan narkoba akan menyebabkan berbagai penyakit (Gangguan pada jantung, Gangguan pada hemoprosik, Gangguan pada traktur urinarius, Gangguan pada otak, Gangguan pada tulang, Gangguan pada pembuluh darah, Gangguan pada endorin, Gangguan pada kulit, Gangguan pada sistem syaraf, Gangguan pada paru-paru, Gangguan pada sistem pencernaan, Dapat terinfeksi penyakit menular berbahaya seperti HIV AIDS, Hepatitis, Herpes, TBC, dll.). Dari segi ekonomi merupakan pengeluaran anggaran yang tidak perlu atau pemborosan. Para orang tua murid dan guru sekolah agar lebih ketat mengambil tindakan yang positif dalam hal menanggulangi kenakalan remaja termasuk kebiasaan menggunakan narkoba di kalangan remaja.
B. Saran
Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan dalam makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan kerena terbatasnya pengetahuan kurangnya rujukan atau referensi yang kami peroleh hubungannya dengan makalah ini Penulis banyak berharap kepada para pembaca yang budiman memberikan kritik saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis para pembaca khusus pada penulis.
DAFTAR PUSTAKA
Enterprise,Quantum.2010.Etika pergaulan remaja dalam pandangan. Gunarso,singgih D.1988.Psikologi perkembangan.Jakarta:PT Gramedia
http://dunia remaja gg.blogspot.com/2010/10/etika-pergaulan-remaja-dalam-pandangan.html.
http://dunia remaja gg.blogspot.com/2010/10/psikologi-remaja-karakteristik-dan html.
http://ikartiwa.wordpress.com/2012/05/04/makalah-kenakalan-remaja/ http://irendirawan.wordpress.com/2009/04/19/bahaya-penggunaan-narkoba/ diunggah tanggal 6 Juni 2012.
Islamsinia,Sabila.2010. psikologi remaja dan krakteristik.
Sharkey,Brian J. 2003. Kebugaran dan Kesehatan. Edisi Terjemahan. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada. Surjadji. 2000.
Ketahuilah Kesehatan Jasmani Andi, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani. Wahjoedi. 2001.
0 Response to "Makalah Pergaulan Tidak Sehat"
Post a Comment