Contoh Makalah Potensi dan Daya Tarik Wisata
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa yang telah memberi rahmat serta karunia –Nya kepada saya sehingga kami
berhasil menyelesaikan makalah ini yang Alhamdulillah tepat pada waktu-Nya yang
berjudul :“Potensi dan Daya Tarik Wisata” Makalah ini berisikan tentang informasi pengertian “Potensi dan
Daya Tarik Wisata” , kami harap Makalah ini dapat
memberi informasi kepada kita semua tentang “Potensi dan
Daya Tarik Wisata” dan semoga makalah ini
bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari khususnya untuk Kami dan umumnya untuk
para pembaca Makalah ini.
Kami menyadari
bahwa Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan ,oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi
kesempurnaan Makalah ini. Akhir Kata ,Kami sampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan Makalah ini dari awal sampai
akhir,semoga Tuhan senantiasa meridhai segala usaha
kita.
Busungbiu,
15 Pebruari 2020
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah........................................................................... 2
1.3. Tujuan Penulisan............................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Daya Tarik Wisata...................................................... 3
2.2 Pembagian Daya Tarik Pariwisata............................................... 4
2.3 Syarat-Syarat Untuk Daerah Daya Tarik
Wisata....................... 5
2.4 Atraksi Wisata............................................................................... 5
2.5 Meningkatkan Daya Tarik............................................................ 8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan....................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Berdasarkan UU
No.9 Tahun 1990 dijelaskan bahwa pengertian kawasan wisata adalah suatu kawasan
yang mempunyai luas tertentu yang dibangun dan disediakan untuk kegiatan
pariwisata. Apabila dikaitkan dengan pariwisata air, pengertian tersebut
berarti suatu kawasan yang disediakan untuk kegiatan pariwisata dengan
mengandalkan obyek atau daya tarik kawasan perairan. Pengertian kawasan
pariwisata ini juga diungkapkan oleh seorang ahli yaitu Inskeep (1991:77)
sebagai area yang dikembangkan dengan penyediaan fasilitas dan pelayanan
lengkap (untuk rekreasi/relaksasi, pendalaman suatu pengalaman/kesehatan).
Destinasi Pariwisata adalah area atau
kawasan geografis yang berbeda dalam suatu atau lebih wilayah administratif
yang di dalamnya terdapat unsur: daya tarik wisata, fasilitas
pariwisata, aksesibilitas, masyarakat serta wisatawan yang saling terkait dan
melengkapi untuk terwujudnya kegiatan kepariwisataan. Daya tarik yang tidak
atau belum dikembangankan merupakan sumber daya potensial dan belum dapat
disebut daya tarik wisata, sampai adanya suatu jenis pengembangan tertentu.
Objek dan daya tarik wisata merupakan dasar bagi kepariwisataan. Tanpa adanya
daya tarik di suatu daerah atau tempat tertentu kepariwisataan sulit untuk
dikembangkan.
Dalam literatur kepariwisataan luar negeri tidak dijumpai
istilah objek wisata seperti yang biasa dikenal di Indonesia. Untuk pengertian
objek wisata biasanya lebih banyak menggunakan istilah “tuorist attractions”,
yaitu segala sesuatu yang menjadi daya tarik bagi orang untuk mengunjungi suatu
daerah tertentu. Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, wisata merupakan
perjalanan yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang dan menetap untuk
sementara di tempat lain selain tempat tinggalnya, untuk salah satu atau
beberapa alasan, selain mencari pekerjaan. Perjalanan wisata ini memerlukan
suatu tujuan, diantaranya adalah menikmati objek wisata atau daya tarik wisata.
Dalam hal ini, daya tarik wisata merupakan sasaran dari wisatawan untuk
melakukan kegiatan kepariwisatanya.
Daya Tarik Wisata sejatinya merupakan kata lain dari
obyek wisata namun sesuai peraturan pemerintah Indonesia tahun 2009 kata obyek
wisata sudah tidak relevan lagi untuk menyebutkan suatu daerah tujuan
wisatawan maka digunakanlah kata “ Daya Tarik Wisata”
Bedasarkan
hal yang dikemukakan diatas penulis tertarik untuk membahas masalah tersebut
dengan judul “Daya Tarik Pariwisata “.
1.2
Rumusan Masalah
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan daya tarik
pariwisata?
1.2.2 Apa
sajakah pembagian daya tarik pariwisata?
1.2.3 Apa
sajakah syarat-syarat untuk daya tarik pariwisata?
1.2.4 Apa yang
dimaksud dengan atraksi wisata?
1.2.5 Bagaimana
upaya untuk meningkatkan daya tarik pariwisata?
1.3
Tujuan Penulisan
1.2.1
Untuk mengetahui pengertian
daya tarik
pariwisata?
1.2.2
Untuk mengetahui pembagian daya tarik pariwisata?
1.2.3 Untuk
mengetahui syarat-syarat untuk daya tarik pariwisata?
1.2.4 Untuk
mengetahui tentang atraksi wisata?
1.2.5 Untuk
mengetahui upaya untuk meningkatkan daya tarik pariwisata?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Daya Tarik
Wisata
Menurut undang – undang Republik
Indonesia Nomor 9 tahun 1990 tentang kepariwisataan , ada dua jenis objek dan
daya tarik wisata , yaitu (1) objek dan daya tarik wisata ciptaan Tuhan Yang
Maha Esa yang berwujud keadaan alam, flora dan fauna; dan (2) objek dan daya
tarik wisata hasil karya manusia yang berwujud museum, peninggalan purbakala,
peninggalan sejarah, seni budaya, wisata agro, wisata tirta, wisata buru,
wisata petualangan alam, taman rekreasi dan tempat hiburan.
Menurut Karyono (1997) suatu daerah tujuan wisata mempunyai
daya tarik di samping harus ada objek dan atraksi wisata, juga harus memiliki
tiga syarat daya tarik, yaitu: (1) ada sesuatu yang yang bisa dilihat (something
to see); (2) ada sesuatu yang dapat dikerjakan (something to do);
(3) ada sesuatu yang bisa dikerjakan (something to do); (3) ada sesuatu sesuatu
yang bisa dibeli (something to buy)
Menurut Spillane (2002) ada lima unsur penting dalam suatu
objek wisata yaitu: (1) attraction atau hal – hal yang menarik perhatian
wisatawan;(2) facilities atau fasilitas - fasilitas yang diperlukan; (3)
infrastructure atau infrastruktur dari objek wisata, (4) transportation
atau jasa – jasa pengangkutan; (5) Hospitality atau keramahtamahan,
kesediaan untuk menerima tamu.
Terkait dengan lingkungan kepariwisataan, menurut Dwyer dan
Forsyth (1996) dalam Mudana (2002:24) terdapat tiga jenis sumber daya, yaitu
(1) natural resources (sumber daya alamiah seperti gunung, pantai,
wilayah liar, gurun, lautan, danau, flora dan fauna, iklim, sinar matahari,
iklim dan sebagainya); (2) Man Made Resources (sumber daya buatan
manusia seperti kota historis dan modern , desa, hiburan, campuran antara
rekreasi dan olah raga, monumen, situs, bangunan dan relief, museum dan
sebagainya); (3) human Resources (sumber daya manusia seperti
populasi penduduk suatu destinasi,\
Daya Tarik Wisata sejatinya merupakan kata lain dari obyek
wisata namun sesuai peraturan pemerintah Indonesia tahun 2009 kata obyek wisata
sudah tidak relevan lagi untuk menyebutkan suatu daerah tujuan wisatawan
maka digunakanlah kata “ Daya Tarik Wisata” maka untuk mengetahui apa arti dan
makna dari daya tarik wisata di bawah ini adalah beberapa definisi/pengertian
mengenai DayaTarik Wisata menurut beberapa ahli :
1. Berdasarkan
Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 tahun 2009, Daya Tarik Wisata
dijelaskan sebagai segala sesuatu yang memiliki keunikan, kemudahan, dan nilai
yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang
menjadi sasaran atau kunjungan wisatawan.
2. A. Yoeti dalam bukunya “Pengantar
Ilmu Pariwisata” tahun 1985 menyatakan bahwa daya tarik wisata atau “tourist
attraction”, istilah yang lebih sering digunakan, yaitu segala sesuatu yang
menjadi daya tarik bagi orang untuk mengunjungi suatu daerah tertentu
3. Nyoman S.
Pendit dalam bukunya “ Ilmu Pariwisata” tahun 1994 mendefiniskan daya
tarik wisata sebagai segala sesuatu yang menarik dan bernilai untuk dikunjungi
dan dilihat.
4.
Dari beberapa pengertian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Daya tarik
wisata adalah segala sesuatu yang mempunyai daya tarik, keunikan dan nilai yang
tinggi, yang menjadi tujuan wisatawan datang ke suatu daerah tertentu.
5.
Daya Tarik Wisata adalah segala
sesuatu yang menjadi tujuan kunjungan wisatawan
6. Daya Tarik Wisata adalah sifat yang
dimiliki oleh suatu obyek berupa keunikan, keaslian, kelangkaan,
lain dari pada yang lain memiliki sifat yang menumbuhkan semangat dan nilai
bagi wisatawan” (budpar)
7. Daya tarik wisata adalah suatu
bentukan dan fasilitas yang berhubungan, yang dapat menarik minat wisatawan
atau pengunjung untuk datang ke suatu daerah atau tempat tertentu.
Dalam UU No. 9 tahun 1990 tentang kepariwisataan
disebutkan bahwa daya tarik wisata adalah suatu yang menjadi sasaran wisata
terdiri atas :
1. Daya tarik
wisata ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang berwujud keadaan alam, flora dan fauna.
2. Daya tarik
wisata hasil karya manusia yang berwujud museum, peninggalan sejarah, seni dan
budaya, wisata agro, wisata buru, wisata petualangan alam, taman rekreasi dan
komplek hiburan.
3.
Daya tarik wisata minat khusus, seperti : berburu, mendaki gunung, gua,
industri dan kerajinan, tempat perbelanjaan, sungai air deras, tempat-tempat
ibadah, tempat ziarah dan lain-lain
2.2 Pembagian Daya
Tarik Pariwisata
Daya tarik
wisata menurut Direktoral Jendral Pemerintahan di bagi menjadi tiga macam,
yaitu :
a) Daya
Tarik Wisata Alam
Daya Tarik Wisata Alam adalah sumber daya alam yang
berpotensi serta memiliki daya tarik bagi pengunjung baik dalam keadaan alami
maupun setelah ada usaha budi daya. Potensi wisata alam dapat dibagi menjadi 4
kawasan yaitu :
1. Flora fauna
2. Keunikan dan
kekhasan ekosistem, misalnya eksistem pantai dan ekosistem hutan bakau
3. Gejala
alam,misalnya kawah, sumber air panas, air terjun dan danau
4. Budidaya sumber
daya alam, misalnya sawah, perkebunan, peternakan, usaha perikanan
b) Daya
Tarik Wisata Sosial Budaya
Daya
Tarik Wisata Sosial Budaya dapat dimanfaatkan dan dikembangkan sebagai onjek
dan daya tarik wisata meliputi museum, peninggalan sejarah, upacara adat, seni
pertunjukan dan kerajinan.
c)
Daya Tarik Wisata Minat Khusus
Daya Tarik Wisata Minat Khusus merupakan jenis wisata
yang baru dikembangkan di Indonesia. Wisata ini lebih diutamakan pada wisatawan
yang mempunyai motivasi khusus. Dengan demikian, biasanya para wisatawan harus
memiliki keahlian. Contohnya: berburu mendaki gunung, arung jeram, tujuan
pengobatan, agrowisata, dll.
Perencanaan dan pengelolaan Daya tarik wisata alam, sosial budaya maupun objek wisata minat
khusus harus berdasarkan pada kebijakan rencana pembangunan nasional maupun
regional. Jika kedua kebijakan rencana tersebut belum tersusun, tim perencana
pengembangan daya tarik wisata harus mampu mengasumskan rencana kebijakan yang
sesuai dengan area yang bersangkutan.
3. Syarat-Syarat
Untuk Daerah Daya Tarik Wisata
Suatu Daya Tarik Wisata dapat menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan harus memenuhi
syarat-syarat untuk pengembangan daerahnya, menurut Maryani (1991:11)
syarat-syarat tersebut adalah :
a) What to see
Di tempat tersebut harus ada objek dan atraksi wisata
yang berbeda dengan yang dimiliki daerah lain. Dengan kata lain daerah tersebut
harus memiliki daya tarik khusus dan atraksi budaya yang dapat dijadikan “entertainment”
bagi wisatawan. What to see meliputi pemandangan alam, kegiatan,
kesenian dan atraksi wisata.
b) What to do
Di tempat tersebut selain banyak yang dapat dilihat dan
disaksikan, harus disediakan fasilitas rekreasi yang dapat membuat wisatawan
betah tinggal lama ditempat itu.
c) What to buy
Tempat tujuan wisata harus tersedia fasilitas untuk
berbelanja terutama barang souvenir dan kerajinan rakyat sebagai oleh-oleh
untuk di bawa pulang ke tempat asal.
d) What to arrived
Di dalamnya termasuk aksesbilitas, bagaimana kita
mengunungi daya tarik wisata tersebut, kendaraan apa yang akan digunakan dan
berapa lama tiba ketempat tujuan wisata tersebut.
e) What to stay
Bagaimana wisatawan akan tingggal untuk sementara selama
dia berlibut. Diperlukan penginapan-penginapan baik hotel berbintang atau hotel
non berbintang dan sebagainya.
Selain itu pada umunya daya tarik wisata suatu objek
wisata berdasarkan atas :
1. Adanya sunber
daya yang dapat menimbulkan rasa senang, indah, nyaman dan bersih.
2. Adanya aksesibilitas
yang tinggi untuk dapat mengunjunginya.
3. Adanya ciri
khusus atau spesifikasi yang bersifat langka .
4. Adanya sarana dan prasarana penunjang
untuk melayani para wisatawan yang hadir.
5. Punya daya
tarik tinggi karena memiliki nilai khusus dalam bentuk atraksi kesenian,
upacara-upacara adat, nilai luhur yang terkandung dalam suatu objek buah karya
manusia pada masa lampau.
6. Suatu daerah dikatakan memiliki daya tarik wisata bila
memiliki sifat :
7. Keunikan,
contoh: bakar batu (di Papua) sebuah cara masak tradisional mulai dari upacara
memotong hewan (babi) sampai membakar daging, sayuran dan umbi/talas yang
disekam dalam lubang, ditutup batu lalu dibakar, serta keunikan cara memakan
masakan tersebut.
8. Keaslian, alam
dan adat yang dilakukan sehari-hari, dalam berpakaian dan kehidupan keluarga
dimana seorang perempuan lebih mengutamakan menggendong babi yang dianggapnya
sangat berharga dari pada menggendong anak sendiri.
9. Kelangkaan,
sulit ditemui di daerah/negara lain
10.Menumbuhkan semangat dan memberikan nilai bagi wisata.
Pembangunan suatu objek wisata harus dirancang dengan
bersumber pada potensi daya tarik yang dimiliki objek tersebut dengan mengacu
pada ceritera keberhasilan pengembangan yang meliputi berbagai kelayakan, yaitu
diantaranya adalah:
1.
Kelayakan Finansial
Studi kelayakan ini menyangkut perhitungan secara
komersial dan pembangunan objek wisata tersebut. Perkiraan untung-rugi sudah
harus diperkirakan dari awal. Berapa tenggang waktu yang dibutuhkan untuk
kembali modal pun sudah harus diramalkan.
2.
Kelayakan Sosial Ekonomi Regional
Studi kelayakan ini
dilakukan untuk melihat apakah investasi yang ditanamkan untuk membangun suatu
objek wisata juga akan memiliki dampak sosial ekonomi secara regional; dapat menciptakan
lapangan kerja berusaha, dapat meningkatkan penerimaan devisa, dapat
meningkatkan penerimaan pada sektor yang lain seperti pajak, perindustrian,
perdagangan, pertanian, dan lain-lain. Dalam kaitannya dengan hal ini
pertimbangan tidak semata-mata komersial saja tetapi juga memperhatikan
dampaknya secara lebih luas.
3.
Layak Teknis
Pembangunan objek wisata
harus dapat dipertanggungjawabkan secara teknis dengan melihat daya dukung yang
ada. Tidaklah perlu memaksakan diri untuk membangun suatu objek wisata apabila
daya dukung objek wisata tersebut rendah. Daya tarik suatu objek wisata
tersebut membahayakan keselamatan para wisatawan.
4.
Layak Lingkungan
Analisis dampak lingkungan
dapat dipergunakan sebagai acuan kegiatan pembangunan suatu objek wisata.
Pembangunan objek wisata yang mengakibatkan rusaknya lingkungan harus
dihentikan pembangunannya. Pebangunan objek wisata bukanlah untuk merusak
lingkungan, tetapi sekedar memanfaatkan sumber daya alam untuk kebaikan manusia
dan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia sehingga terciptanya
keseimbangan, keselarasan, dan keserasian hubungan antara manusia dengan
lingkungan alam dan manusia dengan Tuhannya.
Penentuan Unsur Pengembangan dan Bobot Daya Tarik Wisata
Pariwisata dilandasi oleh mpengertian dan konsep disajikan dalam
blog pedoman ini dikembangkan dengan menentukan unsur-unsur yang berpengaruh
terhadap pengembangan destinasi pariwisata dan memberikan bobot atau nilai
penting terhadap masing-masing unsur tersebut.
Penentuan unsur utamanya berkaitan dengan pengembangan
suatu produk pariwisata di suatu destinasi.
4. Atraksi wisata
a.
Atraksi wisata seni, budaya, warisan sejarah, tradisi, kekayaan alam, hiburan,
jasa, dan lain-lain hal yang merupakan daya tarik wisata didaerah tujuan
wisata.
b.
Atraksi wisata dapat berupa kejadian-kejadian tradisional, kejadian-kejadian
yang tidak tetap, dan pembuatan keramik di Kasongan. Beberapa atraksi wisata di
Indonesia yang sering dikunjungi wisatawan, misalnya perayaan Sekaten di Yogya
dan Sala, Upacara Ngaben di Bali, gerhana matahari total, dan pekan Raya
Jakarta (Jakarta Fair). Berdasarkan pengertian objek wisata dan atraksi
tersebut, dapatlah dikemukakan perbedaan dan persamaan antara objek wisata dan
atraksi wisata.]
5. Meningkatkan Daya Tarik
Agar suatu daerah tujuan wisata mempunyai daya tarik,
disamping harus ada objek dan atraksi wisata, suatu DTW harus mempunyai 3 syarat
daya tarik yaitu:
a. ada sesuatu yang bisa dilihat (something to see)
b. ada sesuatu yang dapat dikerjakan (something to do)
c. ada sesuatu yang bisa dibeli (something to buy)
Ketiga syarat tersebut merupakan
unsur-unsur untuk mempublikasikan pariwisata.
Seorang wisatawan yang datang
kesuatu DTW dengan tujuan untuk memperoleh manfaat (benefit) dan kepuasan
(satisfactions). Manfaat dan kepuasan tersebut dapat diperoleh apabila suatu
DTW mempunyai daya tarik. Prof.Marrioti menyebut daya tarik suatu DTW dengan
istilah attractive spontanee, yaitu segala sesuatu yang terdapat didaerah
tujuan wisata yang merupakan daya tarik agar orang-orang mau datang berkunjung
ketempat tersebut.
Hal-hal yang dapat menarik orang
untuk berkunjung ke suatu DTW antara lain dapat dirinci sebagai berikut.
a.
Benda-benda yang tersedia dan terdapat di alam semesta (natural)
1.
Iklim:
Cuaca cerah
(clean air), kering (dry), banyak cahaya matahari (sunny day), panas (hot),
sejuk (mild), hujan (wet), dan sebagainya.
2.
Bentuk tanah dan pemandangan (land configuration and landscape):
Tanah yang
datar (plains), gunung berapi (vocanos), lembah pegunungan (scenic mountain),
danau (lakes), pantai (beaches), sungai (river), air terjun(water-fall),
pemandangan yang menarik (panoramic views)
3.
Hutan belukar (the sylvan elements), misalnya hutan yang luas (large forest),
banyak pepohonan (tress).
4.
Fauna dan flora, seperti tanaman-tanaman yang aneh (uncommon vegetation),
burung-burung (birds), ikan (fish), binatang buas (wild life), cagar alam
(national parks), daerah perburuan (huntingand photographic safari), dan
sebagainya.
5.
Pusat-pusat kesehatan (health center):
Sumber air
mineral (natural spring of mineral water), mandi lumpur (mud-baths), dan sumber
air panas (hot spring).
b. Hasil
ciptaan manusia (man made supply)
Benda-benda bersejarah, kebudayaan dan
keagamaan (historical, cultural and religious):
1.
Momentum bersejarah dan sisa peradaban masa lalu
2.
Museum, art galery, perpustakaan kesenian rakyat, dan handicraft.
3.
Acara tradisional, pamderan, festival, upacara naik haji, upacara perkawinan,
dan khitanan.
4.
Rumah-rumah ibadah, seperti masjid, gereja, kuil, candi maupun pura.
c.
Tata cara hidup masyarakat (the way of life)
Kebiasaan hidup, adat istiadat dan tata
cara masyarakat merupakan daya tarik bagi wisatawan. Sebagai contoh:
1.
pembakaran mayat (ngaben) di Bali.
2.
Upacara pemakaman mayat di Tanah Toraja.
3.
Upacara Batagak Penghuku di Minangkabau.
4.
Upacara khitanan di daerah Parahiyangan.
5.
Tea ceremony di Jepang.
6.
Upacara waisak di candi mendut dan brobudur.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang mempunyai
daya tarik, keunikan dan nilai yang tinggi, yang menjadi tujuan wisatawan
datang ke suatu daerah tertentu.
Pembagian daya tarik pariwisata:
1.
Daya tarik Wisata Alam
2.
Daya Tarik Wisata Sosial Budaya
3.
Daya Tarik Minat Khusus
Atraksi wisata seni, budaya, warisan sejarah, tradisi,
kekayaan alam, hiburan, jasa, dan lain-lain hal yang merupakan daya tarik
wisata didaerah tujuan wisata.
Upaya untuk meningkatkan daya tarik wisata
a. ada sesuatu y ang bisa dilihat (something to see)
b. ada sesuatu yang dapat dikerjakan (something to do)
c. ada sesuatu yang bisa dibeli (something to buy)
2. Saran
Hendaknya kita sebagai mahasiswa harus
bisa memahami daya tarik pariwisata ini dengan baik agar bisa memahami materi
geografi pariwisata dengan baik.
Hendaknya setiap daya tarik wisata agar
dapat ditingkatkan lagi agar menarik minat wisatan untuk datang ke objek wisata
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
0 Response to "Contoh Makalah Potensi dan Daya Tarik Wisata"
Post a Comment